PAFI Bahas Etika Komunikasi Politik Era Baru: Mencari Titik Temu

PAFI-Bahas-Etika-Komunikasi-Politik-Era-Baru-Mencari-Titik-Temu-banner-pafijambiprovinsi

Di tengah era disrupsi informasi dan meningkatnya tensi politik, etika komunikasi menjadi hal yang sangat penting. Polarisasi masyarakat makin sering terjadi, terutama saat momen politik seperti pemilu atau debat kebijakan. Komunitas PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) mulai mengambil langkah. Mereka membuka ruang diskusi soal komunikasi politik yang sehat dan etis.

Langkah ini menunjukkan kepedulian PAFI terhadap kondisi bangsa. Tidak hanya fokus pada isu kefarmasian, tetapi juga peran sosial yang lebih luas. Khususnya, dalam menjaga stabilitas masyarakat dan menyuarakan kepentingan publik secara bertanggung jawab.

Politik dan Profesi Semakin Terkait

Sebagai organisasi profesi, PAFI tidak bisa menutup mata terhadap perkembangan politik. Banyak kebijakan pemerintah menyangkut langsung pada kesejahteraan anggotanya. Misalnya, soal regulasi distribusi obat, anggaran kesehatan, dan sistem jaminan sosial seperti BPJS.

Karena itu, anggota PAFI perlu memahami cara menyampaikan pendapat secara etis. Opini yang disampaikan harus membangun, bukan memecah. Kritik seharusnya berbasis data, bukan emosi. Maka dari itu, etika dalam komunikasi politik menjadi penting. Khususnya, di era media sosial yang sering kali tanpa filter.

Tantangan Komunikasi Politik di Era Baru

Kini, komunikasi politik tidak hanya terjadi di ruang formal. Media sosial menjadi kanal utama. Siapa pun bisa menyuarakan pendapat, mempengaruhi orang lain, bahkan membentuk opini publik.

Namun, kebebasan ini punya risiko. Banyak informasi yang tidak diverifikasi. Hoaks, ujaran kebencian, dan kampanye hitam jadi hal biasa. Akibatnya, masyarakat mudah terpecah. Komunitas profesional seperti PAFI juga bisa ikut terdampak.

PAFI dan Tanggung Jawab Moral

Sebagai organisasi berbasis ilmu, PAFI menjunjung tinggi kode etik profesi. Ini juga harus tercermin dalam komunikasi publik. Mereka ingin memberi contoh komunikasi politik yang adil, santun, dan berbasis kebenaran.

Beberapa prinsip etika yang dipegang PAFI antara lain:

1. Kebenaran dan Kejujuran

Setiap informasi harus berdasarkan fakta. Anggota PAFI diharapkan tidak ikut menyebar hoaks, terutama terkait isu kesehatan dan kebijakan.

2. Kesantunan dalam Bahasa

Bahasa adalah alat pemersatu. Dalam berdiskusi, baik di forum maupun media sosial, anggota PAFI dianjurkan tetap sopan. Tidak menyerang pribadi, tidak menghina, dan tetap fokus pada substansi.

3. Keadilan dan Keterwakilan

PAFI mendorong semua suara untuk didengar. Baik yang setuju maupun yang menolak suatu kebijakan. Selama disampaikan dengan cara yang baik, perbedaan adalah hal wajar.

4. Mengutamakan Kepentingan Publik

Kritik atau dukungan sebaiknya berlandaskan pada kepentingan masyarakat luas. Bukan sekadar kepentingan pribadi, kelompok, atau partai tertentu.

Mencari Titik Temu, Bukan Menambah Jarak

Salah satu misi utama PAFI adalah menjadi jembatan. Dalam politik, sering terjadi polarisasi. Komunikasi yang baik dapat menjadi alat untuk mempertemukan pihak-pihak yang berbeda pandangan.

PAFI mulai mengadakan diskusi lintas sektor. Mereka melibatkan akademisi, tokoh masyarakat, dan pembuat kebijakan. Tujuannya untuk mencari titik temu, bukan memperlebar perbedaan.

Selain itu, PAFI mendorong pemanfaatan teknologi digital untuk kampanye literasi politik. Mereka mengadakan pelatihan literasi digital. Isinya mencakup cara mengenali informasi palsu dan berkomunikasi secara santun di media sosial.

Peran Generasi Muda PAFI

Generasi muda memiliki peran penting dalam perubahan. Di dalam PAFI, mereka dikenal aktif, kreatif, dan kritis. Mereka lebih memahami teknologi dan media sosial. Tapi mereka juga rentan terseret dalam arus politik yang penuh kepentingan.

Karena itu, PAFI mengadakan program seperti “PAFI Muda Bicara Bangsa.” Di dalamnya, para farmasis muda diajak berdiskusi soal kebijakan publik dan isu sosial. Mereka juga dilatih membuat konten edukatif. Harapannya, mereka menjadi agen perubahan yang tetap menjunjung etika.

Penutup: Menuju Komunikasi Politik yang Sehat

Komunikasi politik bukan hanya milik politisi. Setiap warga negara, termasuk komunitas profesional seperti PAFI, punya peran. Mereka bisa membantu menjaga ruang publik agar tetap sehat, kritis, dan konstruktif.

Dengan menjunjung etika, PAFI bisa menjadi teladan. Mereka tidak hanya berkontribusi di bidang kesehatan, tetapi juga dalam membangun demokrasi yang bermartabat.

Mencari titik temu berarti menyatukan semangat kebangsaan. Perbedaan pandangan adalah hal biasa. Yang penting, bagaimana cara menyampaikan dan menyikapinya. Etika adalah kuncinya.

Post Comment