Presidensi ke 19 Indonesia di PUIC Berperan Penting Tingkatkan Perlindungan Anak dan Perempuan: Komentar Ketua PAFI Kecamatan Sarolangun

Jakarta, 6 Juni 2025 –Presidensi ke 19 Indonesia di PUIC Berperan Penting Indonesia kembali menunjukkan kiprahnya di panggung internasional dengan menjadi tuan rumah Presidensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC). Forum penting antar parlemen negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ini menjadi ruang strategis bagi Indonesia dalam menyuarakan komitmen terhadap isu-isu kemanusiaan, termasuk perlindungan terhadap anak dan perempuan.
Salah satu suara dari daerah yang ikut mengapresiasi langkah Indonesia ini datang dari Ketua Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kecamatan Sarolangun, Provinsi Jambi. Menurutnya, presidensi ini adalah momentum yang sangat penting, terutama dalam membangun arah kebijakan yang lebih berpihak kepada kelompok rentan di tingkat nasional maupun internasional.
Komitmen Presidensi ke 19 Indonesia Diakui Dunia Islam
Dalam berbagai pernyataan resmi, DPR RI sebagai tuan rumah menegaskan komitmen Indonesia untuk terus menjadi pelopor dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak, khususnya dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial. Isu ini menjadi salah satu fokus dalam pertemuan PUIC tahun ini.
Ketua PAFI Kecamatan Sarolangun menyampaikan bahwa upaya Indonesia ini bukan hanya sebatas diplomasi, melainkan juga menunjukkan bagaimana negara mampu menjadi role model dalam kebijakan berbasis kemanusiaan. “Kita tidak bisa bicara pembangunan jika masih banyak perempuan dan anak di dunia, termasuk di negeri sendiri, yang belum mendapat perlindungan dan akses kesehatan yang layak,” ujarnya.
Perspektif Tenaga Kesehatan: Perempuan dan Anak Paling Rentan
Dari perspektif tenaga farmasi, perempuan dan anak sering kali menjadi kelompok paling terdampak dalam sistem pelayanan kesehatan, terutama di daerah tertinggal dan perbatasan. Ketua PAFI Sarolangun menambahkan bahwa kebijakan perlindungan harus bersifat holistik dan menjangkau hingga ke lini terbawah pelayanan.
“Banyak tenaga farmasi kami di lapangan menyaksikan langsung bagaimana akses terhadap obat dan layanan farmasi dasar masih sangat terbatas bagi ibu hamil, anak-anak, dan perempuan di daerah terpencil. Presidensi ini bisa menjadi dorongan moral bagi kita semua untuk memperbaiki itu,” tambahnya.
Peran PAFI dalam Perlindungan Kesehatan Masyarakat
PAFI, sebagai organisasi profesi yang menaungi tenaga farmasi di seluruh Indonesia, memegang peran strategis dalam memastikan layanan kesehatan berkualitas dan merata. Ketua PAFI Sarolangun juga menegaskan bahwa PAFI siap berkolaborasi dengan lintas sektor dalam memperkuat sistem pelayanan farmasi yang ramah perempuan dan anak.
“Kami di PAFI Sarolangun telah berupaya menempatkan isu-isu perempuan dan anak dalam berbagai program kerja kami, termasuk edukasi obat keluarga, penyuluhan tentang imunisasi, dan konsultasi penggunaan obat secara rasional,” ungkapnya.
Harapan dan Ajakan Kolaborasi Presidensi ke 19 Indonesia
Melalui presidensi ini, Ketua PAFI Kecamatan Sarolangun berharap agar Indonesia tidak hanya menjadi simbol diplomatik di forum internasional, tetapi juga benar-benar menjadi pemimpin dalam implementasi kebijakan inklusif yang menyentuh akar permasalahan. Ia juga mengajak organisasi profesi lain dan instansi pemerintah untuk memperkuat sinergi dalam upaya perlindungan menyeluruh terhadap anak dan perempuan.
“Kami berharap hasil-hasil dari forum PUIC ini dapat menjiwai kebijakan nasional, khususnya dalam membangun sistem kesehatan yang adil, inklusif, dan merata bagi semua, tanpa terkecuali,” pungkasnya.
Post Comment